Friday, November 14, 2008

ayah, kita pulang...

aku masih ingat yah, saat kemarin pagi aku gendong ayah masuk ke mobil tetangga yang mau berbaik hati untuk mengantar kita ke rumah sakit. berhenti dari rumah sakit yang satu ke rumah sakit yang lain karena alasan yang sederhana, kami tidak memiliki alat yang lengkap untuk merawat ayah anda...

aku ingat jelas yah, betapa sulitnya aku meminta bantuan dari para saudara kita yah.. semua telepon yang kuhubungi selalu bilang maaf kami tidak bisa datang menjenguk karena sibuk dan tidak memiliki uang lebih untuk membantu kita.

aku ingat juga... hanya dari keluarga ibu, kita mendapat bantuan dana. berapapun banyaknya. kenapa bisa seperti ini yah...? ayah tidak menjawab sedikitpun. karena saat ini ayah hanya mampu bernafas. detak nadi ayah pun semakin melemah...

saat ini aku cuma bisa terpaku melihat monitor alat pembaca detak jantung ayah dan gerak nafas ayah yang semakin melemah setiap jamnya. aku ga bisa melakukan apa apa selain membisikkan kata2 penghibur buat ayah, walau pun aku tidak tahu apakah ayah akan mendengarkanku...

sampai helaan nafas terakhirmu, aku hanya duduk diam menahan tangis. aku hanya ingin ayah tahu, aku tidak menangis untuk ayah. aku ingin ayah tahu... aku sekarang telah menjadi anak lelaki yang kuat. aku ingin ayah melihat bahwa pelajaran pahit yang ayah berikan telah memberikan hasil yang nyata. aku tidak pernah menangis.

sekarang kita pulang yah... kubawa tubuhmu yang akan membeku pulang kerumah.

aku iringi ambulance yang bergerak tenang menuju rumah untuk menumpang dimandikan, di kafankan, di cium untuk terakhir kalinya, di shalatkan hingga dimakamkan.

Kuhela pundakku mengusung tandu pembaringan mu yah... ketempat tidur abadimu... dengan langkah langkah pelan bersama tetangga dan orang orang yang masih mau membantu kita...

setelah kurasakan menggendongmu dan membaringkanmu di dasar liang lahatmu, mungkin ini bakti terakhirku padamu ayah, terimakasih telah kau biarkan aku di tempa oleh kehidupan. aku pasti akan menjadi orang yang terkuat di muka bumi seperti yang diharapkan oleh ibu.

aku anak lelakimu ayah...

No comments: